Skip to main content

Benzene Toulene dan Xylene (BTX)


Pelarut organik adalah bahan kimia yang berbentuk cair pada suhu kamar, berfungsi sebagai pelarut bahan kimia lainnya. Pelarut organik sangat beragam dengan struktur kimia yang bermacam-macam: golongan hidrokarbon aromatik (benzena, toluena, xylena, dll), hidrokarbon alifatik, aldehida, alkohol, eter, keton, glikol, hidrokarbon terhalogenisasi, dan lain-lain. Kesamaannya adalah kemampuannya melarutkan dan mendispersikan lemak, minyak, cat, dan lain-lain.


Penggunaan Pelarut organik di bidang industri bermacam-macam, contohnya benzena, toluena, xylena (BTX) di gunakan sebagai lem, pelarut, cat, dan lain-lain. Penggunaan toluena sebagai sebagai pelarut cat, thinner, tinta, lem, bahan tambahan produk kosmetik, industri pestisida, crude petroleum, disinfektan, industri plastik, dan serat sintetik.

BACA JUGA

Resiko dan Bahaya BTX

Rute masuk ke dalam tubuh dapat melalui tiga mekanisme, yaitu inhalasi (terhirup), ingesti (tertelan), dan kontak langsung melalui kulit. Pelarut organik seperti benzena, toluena, xylena (BTX) mudah menguap, seringkali uap BTX terhirup oleh pekerja yang tidak mengunakan alat pelindung diri. Pelarut organik ini berbahaya bagi kesehatan pekerja karena dapat menyebabkan (tergantung jenisnya):

  • Iritasi hidung, tenggorokan, dan saluran napas
  • Iritasi dan inflamasi pada paru
  • Gangguan susunan saraf pusat
  • Gangguan susunan saraf tepi
  • Gangguan neurologis: gangguan pendengaran contohnya toluena
  • Gangguan sistem reproduksi
  • Beberapa bersifat karsinogenik contohnya benzena
  • Gangguan organ seperti ginjal, hati, dll
  • Iritasi mata
  • Iritasi kulit

Gangguan kesehatan akut pada pekerja yang terpajan benzena secara berlebihan (overexposed workers) berupa sakit kepala, vertigo, mual, muntah. Pajanan kronis benzena dapat menyebabkan gangguan darah seperti anemia dan menurunnya jumlah sel darah putih. Kontak dalam waktu yang lama dengan kulit menyebabkan kerusakan kulit mirip akibat terbakar. Studi epidemiologi terhadap para pekerja yang terpajan benzena dalam periode waktu yang lama menunjukkan bertambahnya pekerja yang menderita kanker, seperti kanker darah (leukemia).

Pengendalian BTX

Mengingat bahaya kesehatan yang ditimbulkan pelarut organik, maka dokter perusahaan atau dokter kesehatan kerja (okupasi) perlu melakukan langkah-langkah pengendalian agar dapat memberikan perlindungan pada pekerja dan mendeteksi penyakit secara dini.


Langkah pengendalian yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

  • Peningkatan pengetahuan pekerja mengenai bahaya potensial yang ada dan kesadaran penggunaan alat pelindung diri yang sesuai.
  • Monitoring lingkungan kerja. Monitoring lingkungan kerja adalah metode untuk menilai pajanan bahaya potensial di area kerja dengan cara mengukur keberadaan pajanan tersebut di udara, air dan tanah.
  • Monitoring biologi (Biomonitoring). Biomonitoring adalah metode untuk menilai pajanan bahaya potensial tempat kerja dan atau efeknya pada tubuh pekerja dengan cara mengukur keberadaan pajanan (umumnya bahan kimia), metabolit atau produk reaksi yang terdapat dalam jaringan atau specimen tubuh seperti darah, urin atau rambut.
  • Pemeriksaan Medical Check Up (MCU) sebelum kerja, berkala/tahunan, dan pemeriksaan khusus.
BACA JUGA

Daftar Pustaka

  1. Soemarko DS. Penyakit Akibat Pajanan Pelarut Organik. Pertemuan Ilmiah Tahunan PERDOKI 2013
  2. United States Department of Health and Human Services. Toxicological profile for toluene. Agency for Toxic Substances and Disease Registry (ATSDR). September 2000
  3. Agency for Toxic Substances and Disease Registry. Toluene Air Quality Guidelines. Second Edition. 2000
  4. Canada’s National Occupational Health and Safety Resource. Health Effects of Benzene. Canadian Centre for Occupational Health and Safety. Disitasi tanggal 10 juni 2013 dari http://www.ccohs.ca
  5. ACGIH. Threshold Limit Values and Biological Exposure Indices. Cincinnati: ACGIH; 2011
  6. Chen M, Chan A. “China’s Market economic in command”: Footwear worker’s health in jeopardy. International Journal of Health Services, Volume 29, Number 4, Pages 793–811, 1999

Comments

Popular posts from this blog

Bahaya Memakai Perhiasan Di Tempat Kerja

Bila dipakai pada tempatnya, perhiasan akan menciptakan keindahan yang menawan. Namun memakai perhiasan di tempat kerja ternyata mempunyai potensi bahaya yang sangat besar. Jangan memakai cincin, gelang atau kalung di tempat kerja sebab: BACA JUGA Minuman favorit perusak tubuh Efek penggunaan earphone ditempat kerja Mengenal bahaya timbal atau Pb Cincin, gelang, dan kalung bisa menyangkut pada mesin-mesin yang berputar yang akan menarik anda ke dalam putaran mesin tersebut. Cincin atau gelang anda bisa menyangkut pada sesuatu yang menonjol ketika anda terpeleset, jatuh, atau meloncat dari ketinggian. Cincin, gelang atau kalung anda dapat mengalirkan arus listrik ketubuh anda. Ingat barang-barang tersebut adalah penghubung arus listrik ketika anda bekerja dengan peralatan listrik. Kecelakaan yang disebabkan oleh perhiasan dapat mengakibatkan hilangnya jari tangan atau bahkan kematian. Pastikanlah untuk selalu melepas perhiasan anda sebelum mulai bekerja. Hal itu bisa menyelamatkan jar

Bahaya Getaran (Vibration) ditempat kerja

Dalam kegiatan sehari – hari di workshop atau bahkan di rumah kita sering menggunakan peralatan / tools yang menimbulkan getaran. Dari segi kesehatan getaran dapat menimbulkan beberapa resiko bagi kesehatan. Contoh mesin loundry yang bergetar dapat memajani petugas melalui transmisi/penjalaran, baik getaran yang mengenai seluruh tubuh ataupun getaran setempat yang merambat melalui tangan atau lengan operator. Safety talk kali ini akan membahas mengenai bahaya getaran bagi tubuh kita Definisi Getaran atau vibrasi adalah faktor fisik yang ditimbulkan oleh subjek dengan gerakan osilasi. Vibrasi dapat terjadi local atau seluruh tubuh. BACA JUGA Pedoman keselamatan pada jari dan tangan Bahaya menjadi tukang las atau welder MInuman favorit perusak tubuh Efek kesehatan : Terhadap sistem peredaran darah : Dapat berupa kesemutan jari tangan waktu bekerja, Terhadap sitem tulang, sendi dan otot, berupa gangguan osteo articular (gangguan pada sendi jari tangan ) Terhadap system syaraf : Paraste

Bahaya Menjadi Tukang Las (Welder)

Terdapat beberapa segi negatif dari pekerjaan ”Tukang Las” diantaranya adalah berasal dari faktor zat kimia yang terdiri dari elektroda, asap, debu dan gas, kemudian dari zat biologis yaitu bakteri, zat fisik yaitu kebisingan dan temperatur serta dari sisi ergonomik. Pada pekerja las yang diamati akan dilihat mengenai dampak pneumoconiosis adalah metode pengelasan yang digunakan adalah Arc Welding atau menggunakan bahan Consumable Electrodes. Material ini akan dapat membuat pekerja las sering tepapar gas-gas berbahaya dan partikulat asing. Proses-proses seperti pengelasan dengan flux-cored arc welding dan shielded metal arc welding akan menimbulkan asap yang mengandung partikel-partikel yang terdiri dari berbagai macam tipe-tipe oksida. Gas-gas berbahaya ini akan dapat mengakibatkan penyakit Metal Fume Fever bagi pekerja. Metal Fume Fever terjadi akibat terhisapnya uap atau asap (Fume) dari Zn, Mg, atau Oksida-nya. Kondisi dermatitis industri dapat dilihat dari segi zat fisis yaitu