Skip to main content

Posts

Showing posts from June 15, 2011

Jenis Makanan Pembakar Lemak

Lemak di bagian perut memang sangatlah mengganggu.Selain mengganggu penampilan, ternyata lemak mendalam yang menutupi daerah perut juga lebih mengancam kesehatan daripada lemak di bagian tubuh yang lain.Lemak ini bisa menimbulkan penyakit seperti diabees mellitus tipe 2, penyakit jantung, dan bahkan kanker payudara.Dengan olah raga pun lemak di bagian perut ini akan sangatlah susah dilawan. Jika olahraga tak mampu mengatasi lemak di perut, cobalah anda mengkonsumsi makanan yang mampu membakar lemak di perut anda.Untuk menyusutkan lemak di perut setidaknya ada 4 macam makanan kunci yang bisa membantu anda untuk menyusutkan lemak di perut tersebut.Inilah makanan yang mampu membakar lemak lebih cepat: BACA JUGA 5 Fakta menarik tentang telur 5 Makanan tidak populer bermanfaat tinggi Tips mengurangi hipertensi Serat Makanan seperti oatmeal dan buncis mengandung serat yang tinggi sehingga mampu membantu menyusutkan lemak perut dengan berbagai cara. Makanan ini membuat Anda merasa lebih cepa

Tangan Keringatan Bukan Tanda Lemah Jantung

TELAPAK tangan dan kaki sering keringatan? Hati-hati, itu merupakan pertanda jantung lemah. Anggapan begitu beredar cukup luas di masyarakat. Tapi, benarkah anggapan tersebut? Menurut dr Een Hendarsih SpPD, dalam dunia kedokteran dikenal dua kategori hiperhidrosis (keringat berlebih). Yakni, sistemik dan lokal. Kasus sering keringatan hanya di bagian telapak tangan dan kaki termasuk hiperhidrosis lokal. ”Tidak hanya telapak tangan dan kaki, keringat berlebih bisa juga terjadi di bagian ketiak,” tambahnya. Penyebabnya, lanjut dokter spesialis penyakit dalam RSU Haji Surabaya itu, biasanya berkaitan dengan faktor psikologis. Misalnya, takut, cemas, atau khawatir berlebihan. Kondisi begitu memengaruhi sistem saraf simpatis dan memacu kelenjar keringat untuk berproduksi lebih banyak. Terjadilah hiperhidrosis. ”Hiperhidrosis lokal tidak berbahaya. Paling kita jadi tidak nyaman saat menulis atau berjabat tangan bila tangan berkeringat terus,” katanya. Bagaimana dengan hiperhidrosis sist

Mulut Jamuran Bisa Jadi Gejala HIV

Terkadang sulit mendeteksi seseorang terkena HIV/AIDS. Tapi jika seseorang mengalami mulut berjamur sehingga menimbulkan bau mulut, sebaiknya segera lakukan tes HIV. Karena bisa jadi itu salah satu gejala klinis dari HIV/AIDS. "Orang yang terinfeksi HIV biasanya tidak menimbulkan gejala, tapi setelah 5-10 tahun terinfeksi baru timbul gejala," ujar Dr Fonny J Silfanus, MKes selaku Deputi Sekretaris KPAN Bidang Program disela-sela acara Workshop Nasional Keperawatan Memperingati Hari Perawat Sedunia di Gedung Kemenkes, Jakarta, Kamis (12/5/2011). Dr Fonny mengungkapkan gejala yang muncul seperti adanya jamur di mulut (oral candidiasis), berat badan yang menurun serta adanya radang di paru-paru. Kumpulan dari gejala-gejala inilah yang disebut dengan AIDS (Acquired immune deficiency syndrome). Dr Fonny menceritakan di daerah Papua, para perawat bisa mengetahui apakah seseorang terkena HIV atau tidak hanya dengan mencium bau mulut pasiennya. Jika seseorang memiliki bau mulut

Cium Unggas dapat terkena kanker

Jakarta, Tak hanya berisiko menularkan flu burung, unggas juga bisa menyebabkan kanker. Orang yang suka tidur atau cium-cium unggas bisa berisiko menderita kanker nasofaring (kanker belakang hidung, kanker tenggorokan atau THT). "Kanker nasofaring itu penyakitnya orang Asia, di Barat jarang orang yang terkena kanker ini. Di Indonesia juga banyak karena disini orang hidup dengan unggasnya," jelas Prof Dr Santoso Cornain D.Sc dari Stem Cell and Cancer Institute Jakarta dalam acara Round Table Discussion 'Penanganan Kanker dengan Bioteknologi' di Plaza Property, Jakarta, Rabu (18/5/2011). Menurut Prof Santoso, kanker nasofaring biasanya banyak terjadi di China dan Hongkong. Tapi setelah diteliti, hasilnya cukup mengejutkan karena orang Indonesia juga banyak menderita kanker nasofaring. "Salah satunya karena hidup dengan unggasnya dan orang Indonesia kan suka makan ikan asin," lanjut Prof Santoso yang juga pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indone