DEFINISI BUNYI
Definisi bunyi atau bising adalah variasi tekanan (dalam udara, air atau media lain) yang dapat dideteksi oleh telinga manusia atau sebagai vibrasi (getaran) yang ditransmisikan melalui media elastis (udara, air, media lain) yang kemudian diterima dan dipersepsikan oleh telinga manusia. (Standard.Jhon.J,1996).
Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-51/Men/1999 tentang nilai ambang batas faktor-faktor fisika ditempat kerja adalah semua suara yang tidak dikendaki yang bersumber dari alat-alat proses produksi dan atau alat-alat kerja pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran.
UNSUR - UNSUR BUNYI
Unsur Pokok Terjadinya Bunyi atau Bising adalah adanya sumber bising, adanya media penghantar dan adanya penerima
SUMBER BUNYI
Sumber- Sumber Kebisingan antara lain :
- Fluid Turbulence Fluid turbulence terbentuk oleh getaran yang diakibatkan oleh benturan antara partikel dalam fluida. Terjadi pada pipa penyalur cairan gas, valve, outlet pipa, gas exhaust dan lain-lain.
- Temperatur Difference Temperatur difference terbentuk oleh penyusunan dan pemuaian fluida. Terjadi pada jet, flare boom, gas buang dan lain-lain.
- Moving & Vibration Parts Moving and vibration parts terbentuk oleh getaran yang disebabkan oleh gesekan, benturan atau ketidak seimbangan gerakan bagian peralatan. Terjadi pada roda gigi (gear), roda gila (fly wheel), batang torsi, piston (torak), fan (blower), bearing dan lain-lain.
- Electrical Equipment Electrical equipment terjadi karena efek perubahan fluks elektromagnetik pada bagian inti dari logam. Contoh : cerobong udara, genset, transpotasi gedung.
BACA JUGA
JENIS - JENIS KEBISINGAN
Jenis-Jenis Kebisingan dapat dilihat dari segi kuantitatif dan kualitatif.
Secara Kuantitatif
- Lama Pajanan
- Intensitas
- Spectrum Frekuensi
Secara Kualitatif
- Kebisingan Kontinyu dengan spectrum frekuensi luas.
- Kebisingan kontinyu dengan spectrum frekuensi sempit.
- Kebisingan terputus-putus (intermitten).
- Kebisingan implusif (impact, implusive noise).
- Kebisingan implusif berulang.
EFEK KEBISINGAN
Pengaruh Kebisingan terhadap Pendengaran.
- Efek terhadap organ pendengaran /Audiotory Efek. Kerusakan pedengaran bisa diakibatkan kegiatan audiotory sehari-hari, seperti kegiatan diskotik, bunyi pistol, bunyi kendaraan dan alat musik. Akibat yang ditimbulkan biasanya berupa ”Colutive Results of Cronic” dimana akibat tersebut baru terlihat setelah pemaparan yang berulang-ulang dan dalam waktu yang relatif lama.Kebisingan, baik yang bersifat tetap maupun sesaat dapat menimbulkan gangguan pada sistem pendengaran yang bisa di sebut ”Tinnitus”. Gangguan tersebut berupa ringing in the ears, penurunan sensitifitas pendengaran dan iritasi pada telinga.
- Efek terhadap Organ-organ lain/Extra Audiotory Efek Suara bising juga memberikan pengaruh terhadap organ tubuh lain, misalnya pada jantung dan pembuluh-pembuluh darah, pada syaraf kelenjar endokrin dan juga proses biokimia tubuh. Keluhan subjektif yang sering dirasakan adalah pusing, sakit kepala, mual dan lesu/rasa letih. Sedangkan dari hasil laboratorium dan studi di lapangan menunjukan tanda-tanda vasokonstruksi (penyempitan pembuluh darah), hyperfleksi, peningkatan sekresi hormon dan gangguan penglihatan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebisingan Pada Manusia
- Frekuensi Kebisingan
- Intensitas Kebisingan
- Durasi Pajanan
- Individual Susceptibility
JENIS - JENIS HILANG PENDENGARAN
Noise Induce Hearing Loss (NIHL)
- Temporary Loss
- Jika terpajan bising yang sementara.
- Kembali normal setelah 14-16 jam terbebas dari suara bising.
- Jika terpajan bising secara terus menerus.
- Menyebabkan kerusakan pada fungsi pendengaran (Organ Corti).
- Tidak dapat kembali lagi (Irreversible) seperti semula.
PENGENDALIAN KEBISINGAN
Pengendalian Kebisingan Di Lingkungan Kerja
- Elimination
- Subtitution
- Engineering
- Administrative
- Personel Protective Equipments (PPE)
BACA JUGA
Comments
Post a Comment